Apakah Kamu Bisa Berbicara Bahasa Inggris ?
Salah satu keyword yang tidak pernah sepi dalam pencarian google adalah “Apakah Pak Jokowi bisa berbahasa Inggris?” Menurutmu, kenapa keyword tersebut populer? Mungkin karena kita melihat presiden negara lain berdiskusi di forum internasional atau melakukan kunjungan dan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Selain itu, mungkin karena kita melihat beberapa pejabat seperti gubernur, menteri dan jubir presidensi G20 yang mahir sekali berbahasa Inggris, kita jadi kepo bagaimana dengan kemampuan berbahasa Inggris orang nomor satu di Indonesia itu. Beberapa pertanyaan pun muncul terkait topik ini, seperti “benarkah Jokowi tidak bisa berbahasa Inggris?”; “Apa sih pentingnya seorang Presiden harus bisa berbahasa Inggris? Kan ada penerjemah”; “Mengapa banyak orang melecehkan bahasa Inggris Jokowi padahal dia sendiri belum tentu bisa?”; serta “Apakah sebagian besar orang Indonesia yang berbahasa Inggris memandang rendah Joko Widodo karena tidak dapat berbicara bahasa Inggris dengan baik?”.
Nah, yang menarik adalah pertanyaan menggelitik yang berbalik kepada masyarakat,
“Kalian sendiri, bisa bahasa Inggris nggak?”
Kalau kalian ditanya pertanyaan seperti ini, coba renungkan jawaban kalian
“Apakah kamu bisa berbahasa Inggris?”
Bagaimana dengan pertanyaan ini:
Apakah kamu bisa menggambar? Jika iya, apakah kamu pernah memenangkan sebuah lomba?
Apakah kamu bisa berenang? Jika iya, apakah kamu pernah memenangkan sebuah lomba?
Mayoritas siswa yang saya tanya “apakah kamu bisa berbahasa Inggris” langsung menggelengkan kepala, atau setidaknya berkata “a little (sedikit)”. Namun ketika saya menanyakan “apakah kamu bisa menggambar/berenang?” mereka menjawab “bisa” atau “lumayan”. Ketika ditanya lebih lanjut “kalau begitu, apakah kalian pernah menang lomba menggambar/berenang?” mereka menjawab “saya tidak se-jago itu” atau “tidak juga sih”.
Lihatlah, ketika berbicara tentang menggambar, berenang atau skill lainnya, mayoritas orang cukup percaya diri untuk mengatakan bisa melakukannya, namun ketika ditanya tentang bahasa Inggris, mereka langsung ‘bergidik’ atau ‘menggeleng-gelengkan kepala’ dan dengan percaya diri bilang tidak bisa. Kenapa bisa begitu?
Coba lihat cuplikan video berikut ini
How to Speak Indonesian with Chris Hemsworth in 1 Minute and 30 Seconds – YouTube
Siapa yang tidak kenal bintang Avengers: Endgame, Star Trek dan Thor: Ragnarok ini? Aktor yang memiliki nama asli Christopher Hemsworth ini memiliki kebangsaan Australia. Ketika dia berkunjung ke Indonesia, dia mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa dia diajarkan untuk berbahasa Indonesia di sekolah.
Baca Juga: 10 Tips Agar Lulus Tes IELTS Writing dan Cara Menguasai IELTS Writing
Ketika ia ditanya pertanyaan sederhana seperti “Apa kabar”, dia bisa menjawab dengan percaya diri “baik-baik saja”, meskipun dengan logat bule yang sangat kental sehingga pengucapannya tidak sejelas orang Indonesia pada umumnya. Dan kalian lihat bagaimana komentar dari presenter lokal kita ketika mendengar Chris mengucapkan itu? Dia bilang “Oh my god! You really can speak bahasa!”. Chris bahkan bisa bertanya pertanyaan sederhana dalam Bahasa Indonesia seperti “Siapa namamu?”, dan setelah mendapatkan jawabannya, ia gantian berkenalan dalam Bahasa Indonesia “Nama saya Chris”. Bukan hanya itu, ia juga tiba-tiba mengeluarkan beberapa kata-kata bahasa Indonesia yang terdengar random di telinga orang Indonesia, yaitu dia menghitung “satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, sembilan”. Haha, meskipun ada kesalahan, karena dia sangat percaya diri, kesalahan tersebut hampir tidak tampak untuk kita.
Di kesempatan lain saat melakukan interview dengan Cinta Laura, salah satu aktris blasteran yang terkenal multilingual, kita mendengar Chris tanpa takut salah melontarkan kata-kata Bahasa Indonesia lagi “Apa kabar?” dan lagi-lagi melontarkan apa sepatah dua patah kata yang dia ingat dalam Bahasa Indonesia “siapa namamu? Nama saya Chris”.
Cinta Laura pun terkejut dan melontarkan kekagumannya “Wow, he really can speak bahasa” dan “Wow, ternyata bahasa Indonesia nya bagus”. Padahal kita sama-sama tahu, kata-kata yang ia keluarkan hanya sepatah dua patah kata saja, dan itu pun tidak sempurna.
Dan coba ingat-ingat ketika selebriti atau atlet favorit kita berbicara bahasa Indonesia, pasti kita sangat antusias dan bilang “bahasa Indonesia nya keren!”. Mungkin itu yang dirasakan para penggemar Lee Min Ho ketika mendengar dia berbicara dengan bahasa Indonesia dan mengatakan “Aku sayang kamu”, padahal ia hanya menghafal frasa tersebut dan mungkin hanya frasa itu yang bisa dia katakan.
Begitu juga dengan para penggemar salah satu girl group korea terpopuler di dunia, TWICE, ketika mengucap salam dalam bahasa Indonesia “Halo Indonesia, kami TWICE”. Kemudian salah satu membernya, Chaeyoung mengatakan “Yuk, buat kenangan manis bersama!”. Kita sudah sangat senang mendengar mereka menggunakan bahasa yang akrab di telinga kita sehari-hari. Padahal bahasa Indonesia yang bisa mereka gunakan itu sangat sederhana.
Sekarang, mari kita telaah kemampuan kita dalam berbahasa Inggris. Apakah kamu menyadari, meskipun kita bisa melakukan percakapan dasar dalam bahasa Inggris seperti “How are you today?” “I’m fine” atau “Can I help you?” ketika kita melihat bule yang kebingungan di tempat wisata, kamu tetap malu dengan kemampuan bahasa Inggrismu. Kenapa bisa begitu?
Itu karena kamu mengalami inferiority complex, kamu merasa kecil ketika berurusan dengan bahasa Inggris. Kamu sudah belajar bahasa Inggris dari SD, beberapa dari kita bahkan sudah sejak TK, tapi kamu masih berpikir kemampuan bahasa Inggrismu tidak sebaik kemampuanmu dalam menggambar atau berenang. Hal itu karena, orang Indonesia terobsesi memiliki kemampuan bahasa Inggris yang sempurna. Itulah kenapa bahasa Inggris menjadi sumber ketakutan. Sudah saatnya kita berhenti berpikir seperti itu. Tidak ada alasan untuk terintimidasi oleh bahasa Inggris.
“Tapi, kalau udah praktek reading dan ketemu kata-kata sulit, aku cuma bisa menghela napas” “Bahasa Inggris itu bikin pusing”
“Apalagi pas listening, meleng sedikit langsung ga bisa nangkep apa yang diomongin”
Coba kita renungkan pertanyaan ini
“Apakah arti bahasa Inggris bagimu? Apakah kamu menganggapnya sebagai mata pelajaran saja atau sebuah alat berkomunikasi dengan orang asing?”
Nah, jika kita menganggap bahasa Inggris itu sebagai sebuah mata pelajaran, berarti kita harus menguasai seluruh materi-materi yang ada di buku pelajaran dan mendapatkan nilai yang tinggi saat ujian bahasa Inggris, barulah kita merasa percaya diri bahwa “Saya bisa berbahasa Inggris!”.
Namun, jika kita menganggap bahasa Inggris sebagai alat komunikasi, cukup dengan “Kamu paham apa yang aku katakan, aku paham apa yang kamu katakan”, maka kita sudah bisa pede mengatakan “Saya bisa bahasa Inggris!”. Hal itu karena sebagai alat komunikasi, kalau kita bisa saling memahami, berarti kita dapat berkomunikasi dengan baik.
Baca Juga: Apakah Penting Mengikuti Tes IELTS Prediksi Sebelum Tes IELTS yang Sebenarnya?
Belajar bahasa Inggris itu tidak selalu tentang buku pelajaran dan hasil ujian, tapi adalah Game, Musik dan Aktivitas yang menyenangkan! Jika kamu berpikir berbahasa Inggris adalah permainan yang menyenangkan, tak ada alasan untuk merengut lagi. Mulai sekarang, bertemanlah dengan bahasa Inggris.
Bagaimana rasanya bersama dengan teman baik? Sangat menyenangkan!
Nah, begitulah kamu seharusnya berpikir tentang bahasa Inggris. Jadi, apakah kamu siap untuk mengeksplor hal-hal menyenangkan dengan bahasa Inggris?
TIPS: Cari apa yang kamu suka dalam bahasa Inggris! Mulailah dengan lagu, film, pembicara atau berita selebriti/atlet favoritmu dan bila perlu ikut kursus bahasa inggris. Pada akhirnya, tanpa kamu menyadarinya, sudah banyak kosa kata, pengucapan, dan tata bahasa yang kamu pelajari dari hal-hal favoritmu, dan kamu bisa bilang dengan pede “Saya bisa berbahasa Inggris!”
Referensi
KBS WORLD TV. [kbsworldtv]. 2015, 4 September. [ENG] Master of Study Ep.5: English – listen, speak and enjoy! [Video]. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=53VTS6HrRA4